Batik adalah
salah satu dari sekian banyaknya karya seni dan budaya yang ada di Negara
Republik Indonesiasebagai bukti peningalan nenek moyang kita dari dulu sampai
sekarang serta masih terus di gali dan dikembangkan keberagaman jenis dan
modelnya. Sebagai warisan seni dan budaya yang lebih mengutamakan keasliannya
maka teknologi pembuatannya diupayakan tetap utuh dan sarat kesederhanaan
meskipun berbagai terobosan teknologi perbatikan terus berkembang.
Kita semua
mengetahui bahwa esensi dari batik adalah sebuah karya seni lukis pada kain
yang proses awalnya dilukis dengan menggunakan canting dan bertintakan cairan
lilin (malam) yang dicairkan dengan malam dan dilanjutkan dengan proses
pewarnaan pada kain tersebut secara mennyeluruh. Sehingga dari proses tersebut seluruh
permukaan kain akan terwarnai termasuk lukisan lilin yang ada pada permukaan
kain tadi. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan kedalam bejana yang
berisi air mendidih untuk membersihkan lilin sehingga bekas lilin yang hilang
akan tetap netral dan tidak terwarnai , dan diteruskan dengan proses
pengeringan.
Dari urutan
proses batik yang cukup panjang diatas dan seiring dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan serta teknologi khususnya di Kota Pekalongan sebagai kota yang terkenal akan
batik maka berbaga terobosan teknologi perbatikan dilakukan sdehingga muncul
metode baru yang biasa disebut batik cap. Seluruh prosesnya sama hanya saja
pada pelukisan kainnya menggunakan cetakan daritembaga atau kuningan. Ukuran
cetakan umumnya disesuaikan dengan lebar kain dan biasanya berbentuk kotak
dengan handle diatasnya.
Dari
perkembangandiatas muncul metode baru yaitu dengan proses sawur dan proses
sablon /printing, dimana metode ini jauh lebih cepat prosesnya dan berlipat
kuantitasnya disbanding dengan tulis atau cap. Sehingga batik ini dinamakan
batik sawur atau batik sablon dengan motif seadanya dan lebih Abstrak.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa proses
batik tulis sangatlah panjang dan sarat dengan permasalahan, terutama pada
proses penggambaran (Klowongan) kainnya yang tidak bisa sekaligus dalam jumlah
banyak dan gambar yang tingkat keseragamannya kurang karena faktor kemampuan
membatik serta keterbatasan tenaga manusia. Sementara itu persaingan inovasi
produk dan pasar batik baik local, nasional bahkan sampai mendunia semakin
ketat di era perdagangan bebas ini. Untuk itu sudah menjadi tanggung jawab kita
bersama Pemerintah dan segenap komponen warga kota Pekalongan untuk ikut memikirkan jalan
keluarnya.
Dalam kaitannya dengan permasalahan diatas dan program
pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah di kota Pekalongan yang sekaligus
merupakan kiblat dan pusatnya batik di Indonesia serta dunia, maka sudah
menjadi sebuah kepedulian dan tugas jika tim riset dan pengembangan produk Unit
Teaching Factory (UTF) Surya Utama Teknika SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan
mencoba untuk mewujudkan sebuah rancangan hasil riset produk guna ikut berperan
serta dalam mensukseskan pembangunan di Kota Pekalongan, yaitu MEJA BATIK.
Mudah-mudahan dengan produk terbaru ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran
dan sebagai bentuk peran serta dalam mensukseskan pembangunan di kota Pekalongan.
A. MEJA BATIK
Meja batik
hasil rancangan UTF. Surya Utama teknika SMK Muhammadiyah Pekalongan ini
berbentuk sederhana jika di kaitkan dengan esensi batik tulis/asli ini tidak
begitu jauh menyimpang. Karena seluruh proses pembatikan/pembuatan klowongan
gambar pada kain masih dikerjakan dengan tenaga manusia. Hanya saja dengan
menggunakan meja ini proses pembatikan akan menjadi lebih mudah, cepat, dan
lebih teratur khususnya bagi para pemula yang masih dalam tahap belajar dan
sama sekali belum mengenal proses pembuatan klowongan gambar pada kain,
khususnya untuk kain sutera yang sangat meminimalkan kesalahan dalam membatik.
Adapun
kelebihan membatik dengan menggunakan meja ini adalah sebagai berikut :
- Kondisi tubuh orang yang membatik mengacu pada standar ergonomi/kesehatan tubuh manusia, sebab membatik bisa dengan berdiri dan duduk (sesuai keinginan). sementara membatik umumnya hanya dengan posisi duduk (jika terlalu sering berpotensi menyebabkan penyakit wasir, pinggang capai, pegel, dll)
- Kain yang di batik dapat berupa potongan khusus atau bahkan masih dalam bentuk gulungan memanjang (khusus untuk motif panjang).
- Membatik dapat dilakukan oleh siapa saja/pemula tanpa ada pelatihan khusus kecuali untuk motif batik tanpa pola (Tembak cepat), sangat rumit dan butuh penanganan khusus.
- Pola/mal/boket gambar batik yang dipakai cukup satu lembar dengan ukuran standar kain atau potongan khusus (sesuai keinginan), dengan jenis kertas gambar putih bebas. Pada kain sutera dengan ukuran panjang tertentu membutuhkan lebih dari tiga mal gambar yang sama.
- Pencairan lilin/malam yang diatur otomatis dengan menggunakan tenaga listrik sekaligus indicator volume lilin (jika lilin habis maka akan memberi tanda), dan tidak perlu ditiup.
- Canting mekanik yang unik dapat di set besar-kecil keluaran cairan lilinnya, sehingga dapat dipergunakan untuk klowongan sampai isian tutup (isen) serta terpisah dari si Pembatik sehingga sangat aman dari pengaruh uap lilin cair.
- Bentuk meja berupa rangkaian dengan pengikat dari baut dapat dilepas sehingga mudah dibawa kemanapun.
- Perawatan berkala sangat ringan dan dapat dilakukan mandiri dengan suku cadang yang tersedia banyak di wilayah kota pekalongan.
- Pada kondisi Meja tertentu Membatik dapat dilkukan dengan dua kain sekaligus, sehingga sangat efisien karena hanya dengan satu operator.
- Dilengkapi dengan Penyinaran lampu malam dan kipas pendingin kain yang telah di batik.
- Khusus kain sutera dapat dihemat tenaga kerja untuk jiplak motif boket baik motif boketnya atau bahkan jiplak motif boket pada kain sutera polos.
Masih
banyak keunggulan lainnya dari manfaat meja batik ini, semuanya dirancang
semata-mata untuk memudahkan para pembatik kita sehingga diharapkan dengan
menggunakan meja batik ini produktifitas meningkat, efektif dan efisien tanpa
meninggalkan kualitas dan keorisinilan batik itu sendiri.
Adapun kelemahan dari meja batik ini
adalah dibutuhkannya perawatan berkala untuk menjaga keawetan meja dan kualitas
hasil batik, serta membutuhkan energi listrik sebagai komponen pemanas
utamanya. Selain itu dibutuhkan satu lembar pola/boket batik agar hasil gambar
pada kain batik dapat presisi dan teratur rapi mirip hasil batik sablon.
B. PENGOPERASIAN
Sebelum mengoperasikan meja batik ini alangkah baiknya sediakan perlengkapan penunjangnya seperti : Malam/lilin, Kapur tulis/spidol boardmaker, stik, pisau, kawat kecil,
jika perlu
penggaris. Adapun langkah urutannya adalah sebagai berikut :
- Posisikan pena pada salah satu sisi kain/ pola (Kanan atau kiri), sekalian pasang kapur tulis/spidol board marker.
- Pasangkan kertas pola/boket pada tempatnya, lanjutkan dengan kain mori polos/kain sutera dengan pengaturan jarak tepi potongan sesuai keinginan (pengaturan jarak tepi hanya pada awal pasang/ganti kain)
- Masukkan malam yang telah dipotong kecil kedalam tabung khusus dan nyalakan pemanasnya, saat itu posisi pena dalam keadaan menutup(agar malam yang mencair tidak jatuh mengoles)
- Dalam mengoperasikan alat ini hendaknya sesekali melihat lampu indicator pada lilin/malam untuk mencegah kekurangan volume malam dalam tabung. Dan sediakan selalu potongan malam kecil untuk memudahkan pencairannya dalam panas.
- Dengan kapur/boardmarker yang terpasang pada pena batik tadi mulailah membatik pada kaca sampai seluruh permukaan motif boket yang tampak pad kaca tergambar seluruhnya, tabung canting berisi lilin akan mengikuti secara otomatis.
- Letakkan canting/pena batik kesisi kanan atau kiri, geser kain yang terbatik kebawah sekaligus kertas boketnya pada permukaan yang belum terbatik.
- Ulangi langkah No. 6 ini sampai selesai.
- Jika proses membatik akan berhenti jangan diisi lilin kembali meskipun volumenya minim, hal ini untuk menjaga agar pemanasan awal saat akan dipakai kembali tidak terlalu lama.
- Sebaiknya menggunakan malam yang berkwalitas baik/bersih dari kotoran,untuk menjaga kelancaran pada lubang canting.
- Jika pembatik akan beristirahat hendaknya pemanas pada canting dimatikan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
- Langkah diatas khusus untuk membuat klowongan/gambar dasar batik, adapun untuk pengisian atau ngeblok malam pada batik klowongan untuk pewarnaan maka tinggal menyetel posisi keluaran malam cair pada canting batik menjadi lebih besar untuk mempercepat proses pengisian.
C. PERAWATAN
1.
Pastikan
kondisi pemanas tabung dalam keadaan mati.
2.
Mengecek
lengan pena batik/canting agar pergeserannya selalu lancar, dimaksudkan agar
dalam menggerakkan cantingnya selalu ringan dan tidak seret/macet.
3.
Mengecek
kondisi lubang canting dari kotoran oleh lilin agar sewaktu dipakai selalu
lancar.
4.
Bersihkan
kaca dan alas kain batiknya agar tidak kotor dan lengket oleh sisa malam yang
menempel.
D. POTENSI APLIKASI
Potensi dan
aplikasi dari penggunaan meja batik ini di masyarakat antara lain :
1.
Alih
teknologi sederhana/tepat guna bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Kota Pekalongan sebagai sentra batik nasional dan internasional. tidak terbatas
hanya pada hasil kain batiknya saja akan tetapi sampai pada peralatan teknologi
perbatikannya juga tersedia baik tradisional atau modern.
2.
Menaikkan
image/pamor pekerjaan membatik di kalangan masyarakat, bahwa membatik itu tidak
selamanya dan tidak hanya harus dilakukan oleh orang yang berijazah/pendidikan
rendah.
3.
Sangat
menunjang produktifitas dan cocok digunakan pada industri kecil sampai besar,
mengingat dengan menggunakan meja ini dapat manfaat yang lebih :
a.
Efisien waktu
b.
Biaya operasional
c.
Tenaga kerja
d.
Kapasitas produksi
e.
Perawatan yang sangat ringan.
f.
Kualitas gambar
4.
Mempunyai
nilai ekonomi yang relative tinggi, mengingat meja batik ini dapat di jual
kembali dengan harga yang standar.
5.
Dapat
diaplikasikan sebagai penambahan ketrampilan kepada masyarakat khususnya
masyarakat Kota Pekalongan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) khususnya dalam teknologi proses
pembuatan batik sebagai produk utama dan unggulan daerah.
6.
Meningkatkan
kecintaan terhadap produk inovatif
produksi dalam negeri.
E. SPESIFIKASI TEKNIK MEJA BATIK
1. Ukuran Panjang X Lebar X Tinggi : 1500 X 1000 X 800 cm
2. Kapasitas lebar kain maximal : 130 cm
3. Kapasitas Panjang kain :
Tidak terbatas
4. Kapasitas Boket motif : 125 X 125 (standart)
5. Jangkauan Lengan Maximal maju/mundur :
40 cm
6. Jangkauan
Lengan Maximal geser : 125 cm
7. Bahan lengan : Aluminium & PVC
8. Frame meja :
Pipa Kotak komb. 4X4 & 2X4Cm Pipa bulat 1,25”
9. Blanket :
Oskar c.20
10. Bantalan : NTN bearing 10 mm, 6200
11. Alas Blanket :
Triplek 6 mm
13. Kapasitas Maximal Tabung malam : 150 cc
14. Kapasitas Panas Maximal : 80 “c ( Standart )
15. Daya pemanas :
40 Watt
16. Baut pengikat : M 12
17. Jenis Konstruksi : Ganda (Las &
Murbaut)
18. Kabel : Federal
Dengan
demikian kita semua tahu bahwa inovasi dalam hal peralatan penunjang/Teknologi dalam
suatu pekerjaan itu amatlah penting mengingat efektifitas dan efisiensi itu
menjadi tuntutan yang utama, selain kwalitas serta kwantitas yang juga tidak
boleh diabaikan.
Dan
sebagai kotanya batik maka teknologi penunjang perbatikan di kota
ini haruslah lebih maju dibanding dengan kota
lainnya. Peningkatan kwalitas SDM akan berjalan seiring dengan berkembangnya
kondisi ekonomi khususnya bagaimana memproduksi dan pemasaran batik, maka
harapan akan kemakmuran ekonomi masyarakat insyaallah akan tercapai.
+ komentar + 4 komentar
Semoga Beranfaat bagi pengrajin Batik di Kota Pekalongan
Amien...Doakan Sukses ...Agar Batik Pekalongan bisa dikenal seluruh Dunia
tanya..hrg per unit brp ya?
Mantap, share no hp nya. Minat mesin tersebut
Posting Komentar