Home » » Meja Batik karya Siswa SMK Muhammadiyah Pekalongan

Meja Batik karya Siswa SMK Muhammadiyah Pekalongan

Written By module on Jumat, 17 Januari 2014 | Jumat, Januari 17, 2014



 
Meja Batik


Batik adalah salah satu dari sekian banyaknya karya seni dan budaya yang ada di Negara Republik Indonesiasebagai bukti peningalan nenek moyang kita dari dulu sampai sekarang serta masih terus di gali dan dikembangkan keberagaman jenis dan modelnya. Sebagai warisan seni dan budaya yang lebih mengutamakan keasliannya maka teknologi pembuatannya diupayakan tetap utuh dan sarat kesederhanaan meskipun berbagai terobosan teknologi perbatikan terus berkembang.
Kita semua mengetahui bahwa esensi dari batik adalah sebuah karya seni lukis pada kain yang proses awalnya dilukis dengan menggunakan canting dan bertintakan cairan lilin (malam) yang dicairkan dengan malam dan dilanjutkan dengan proses pewarnaan pada kain tersebut secara mennyeluruh. Sehingga dari proses tersebut seluruh permukaan kain akan terwarnai termasuk lukisan lilin yang ada pada permukaan kain tadi. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan kedalam bejana yang berisi air mendidih untuk membersihkan lilin sehingga bekas lilin yang hilang akan tetap netral dan tidak terwarnai , dan diteruskan dengan proses pengeringan.
Dari urutan proses batik yang cukup panjang diatas dan seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi khususnya di Kota Pekalongan sebagai kota yang terkenal akan batik maka berbaga terobosan teknologi perbatikan dilakukan sdehingga muncul metode baru yang biasa disebut batik cap. Seluruh prosesnya sama hanya saja pada pelukisan kainnya menggunakan cetakan daritembaga atau kuningan. Ukuran cetakan umumnya disesuaikan dengan lebar kain dan biasanya berbentuk kotak dengan handle diatasnya.
Dari perkembangandiatas muncul metode baru yaitu dengan proses sawur dan proses sablon /printing, dimana metode ini jauh lebih cepat prosesnya dan berlipat kuantitasnya disbanding dengan tulis atau cap. Sehingga batik ini dinamakan batik sawur atau batik sablon dengan motif seadanya dan lebih Abstrak.



Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa proses batik tulis sangatlah panjang dan sarat dengan permasalahan, terutama pada proses penggambaran (Klowongan) kainnya yang tidak bisa sekaligus dalam jumlah banyak dan gambar yang tingkat keseragamannya kurang karena faktor kemampuan membatik serta keterbatasan tenaga manusia. Sementara itu persaingan inovasi produk dan pasar batik baik local, nasional bahkan sampai mendunia semakin ketat di era perdagangan bebas ini. Untuk itu sudah menjadi tanggung jawab kita bersama Pemerintah dan segenap komponen warga kota Pekalongan untuk ikut memikirkan jalan keluarnya.
Dalam kaitannya dengan permasalahan diatas dan program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah di kota Pekalongan yang sekaligus merupakan kiblat dan pusatnya batik di Indonesia serta dunia, maka sudah menjadi sebuah kepedulian dan tugas jika tim riset dan pengembangan produk Unit Teaching Factory (UTF) Surya Utama Teknika SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan mencoba untuk mewujudkan sebuah rancangan hasil riset produk guna ikut berperan serta dalam mensukseskan pembangunan di Kota Pekalongan, yaitu MEJA BATIK. Mudah-mudahan dengan produk terbaru ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan sebagai bentuk peran serta dalam mensukseskan pembangunan di kota Pekalongan.

A.   MEJA BATIK

Meja batik hasil rancangan UTF. Surya Utama teknika SMK Muhammadiyah Pekalongan ini berbentuk sederhana jika di kaitkan dengan esensi batik tulis/asli ini tidak begitu jauh menyimpang. Karena seluruh proses pembatikan/pembuatan klowongan gambar pada kain masih dikerjakan dengan tenaga manusia. Hanya saja dengan menggunakan meja ini proses pembatikan akan menjadi lebih mudah, cepat, dan lebih teratur khususnya bagi para pemula yang masih dalam tahap belajar dan sama sekali belum mengenal proses pembuatan klowongan gambar pada kain, khususnya untuk kain sutera yang sangat meminimalkan kesalahan dalam membatik.
Adapun kelebihan membatik dengan menggunakan meja ini adalah sebagai berikut :

  1. Kondisi tubuh orang yang membatik mengacu pada standar ergonomi/kesehatan tubuh manusia, sebab membatik bisa dengan berdiri dan duduk (sesuai keinginan). sementara membatik umumnya hanya dengan posisi duduk (jika terlalu sering berpotensi menyebabkan penyakit wasir, pinggang capai, pegel, dll)
  2. Kain yang di batik dapat berupa potongan khusus atau bahkan masih dalam bentuk gulungan memanjang (khusus untuk motif panjang).
  3. Membatik dapat dilakukan oleh siapa saja/pemula tanpa ada pelatihan khusus kecuali untuk motif batik tanpa pola (Tembak cepat), sangat rumit dan butuh penanganan khusus.
  4. Pola/mal/boket gambar batik yang dipakai cukup satu lembar dengan ukuran standar kain atau potongan khusus (sesuai keinginan), dengan jenis kertas gambar putih bebas. Pada kain sutera dengan ukuran panjang tertentu membutuhkan lebih dari tiga mal gambar yang sama. 

  1. Pencairan lilin/malam yang diatur otomatis dengan menggunakan tenaga listrik sekaligus indicator volume lilin (jika lilin habis maka akan memberi tanda), dan tidak perlu ditiup.
  2. Canting mekanik yang unik dapat di set besar-kecil keluaran cairan lilinnya, sehingga dapat dipergunakan untuk klowongan sampai isian tutup (isen) serta terpisah dari si Pembatik sehingga sangat aman dari pengaruh uap lilin cair.
  3. Bentuk meja berupa rangkaian dengan pengikat dari baut dapat dilepas sehingga mudah dibawa kemanapun.
  4. Perawatan berkala sangat ringan dan dapat dilakukan mandiri dengan suku cadang yang tersedia banyak di wilayah kota pekalongan.
  5. Pada kondisi Meja tertentu Membatik dapat dilkukan dengan dua kain sekaligus, sehingga sangat efisien karena hanya dengan satu operator.
  6. Dilengkapi dengan Penyinaran lampu malam dan kipas pendingin kain yang telah di batik.
  7. Khusus kain sutera dapat dihemat tenaga kerja untuk jiplak motif boket baik motif boketnya atau bahkan jiplak motif boket pada kain sutera polos.

      Masih banyak keunggulan lainnya dari manfaat meja batik ini, semuanya dirancang semata-mata untuk memudahkan para pembatik kita sehingga diharapkan dengan menggunakan meja batik ini produktifitas meningkat, efektif dan efisien tanpa meninggalkan kualitas dan keorisinilan batik itu sendiri.
      Adapun kelemahan dari meja batik ini adalah dibutuhkannya perawatan berkala untuk menjaga keawetan meja dan kualitas hasil batik, serta membutuhkan energi listrik sebagai komponen pemanas utamanya. Selain itu dibutuhkan satu lembar pola/boket batik agar hasil gambar pada kain batik dapat presisi dan teratur rapi mirip hasil batik sablon.

                                                                                                                            
     B.  PENGOPERASIAN


      Sebelum mengoperasikan meja batik ini alangkah baiknya sediakan perlengkapan penunjangnya seperti : Malam/lilin, Kapur tulis/spidol boardmaker, stik, pisau, kawat kecil,
jika perlu penggaris. Adapun langkah urutannya adalah sebagai berikut :

  1. Posisikan pena pada salah satu sisi kain/ pola (Kanan atau kiri), sekalian pasang kapur tulis/spidol board marker.

  1. Pasangkan kertas pola/boket pada tempatnya, lanjutkan dengan kain mori polos/kain sutera dengan pengaturan jarak tepi potongan sesuai keinginan (pengaturan jarak tepi hanya pada awal pasang/ganti kain)

  1. Masukkan malam yang telah dipotong kecil kedalam tabung khusus dan nyalakan pemanasnya, saat itu posisi pena dalam keadaan menutup(agar malam yang mencair tidak jatuh mengoles)

  1. Dalam mengoperasikan alat ini hendaknya sesekali melihat lampu indicator pada lilin/malam untuk mencegah kekurangan volume malam dalam tabung. Dan sediakan selalu potongan malam kecil untuk memudahkan pencairannya dalam panas.  

  1. Dengan kapur/boardmarker yang terpasang pada pena batik tadi mulailah membatik pada kaca sampai seluruh permukaan motif boket yang tampak pad kaca tergambar seluruhnya, tabung canting berisi lilin akan mengikuti secara otomatis.

  1. Letakkan canting/pena batik kesisi kanan atau kiri, geser kain yang terbatik kebawah sekaligus kertas boketnya pada permukaan yang belum terbatik.

  1. Ulangi langkah No. 6 ini sampai selesai.

  1. Jika proses membatik akan berhenti jangan diisi lilin kembali meskipun volumenya minim, hal ini untuk menjaga agar pemanasan awal saat akan dipakai  kembali tidak terlalu lama.

  1. Sebaiknya menggunakan malam yang berkwalitas baik/bersih dari kotoran,untuk menjaga kelancaran pada lubang canting.

  1. Jika pembatik akan beristirahat hendaknya pemanas pada canting dimatikan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

  1. Langkah diatas khusus untuk membuat klowongan/gambar dasar batik, adapun untuk pengisian atau ngeblok malam pada batik klowongan untuk pewarnaan maka tinggal menyetel posisi keluaran malam cair pada canting batik menjadi lebih besar untuk mempercepat proses pengisian.

     C.  PERAWATAN 
Hal-hal yang diperlukan dalam perawatan meja batik ini adalah sebagai berikut :
1.    Pastikan kondisi pemanas tabung dalam keadaan mati.
2.    Mengecek lengan pena batik/canting agar pergeserannya selalu lancar, dimaksudkan agar dalam menggerakkan cantingnya selalu ringan dan tidak seret/macet.
3.    Mengecek kondisi lubang canting dari kotoran oleh lilin agar sewaktu dipakai selalu lancar.
4.    Bersihkan kaca dan alas kain batiknya agar tidak kotor dan lengket oleh sisa malam yang menempel.


D.  POTENSI APLIKASI
 Potensi dan aplikasi dari penggunaan meja batik ini di masyarakat  antara lain :
1.    Alih teknologi sederhana/tepat guna bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Pekalongan sebagai sentra batik nasional dan internasional. tidak terbatas hanya pada hasil kain batiknya saja akan tetapi sampai pada peralatan teknologi perbatikannya juga tersedia baik tradisional atau modern.
2.    Menaikkan image/pamor pekerjaan membatik di kalangan masyarakat, bahwa membatik itu tidak selamanya dan tidak hanya harus dilakukan oleh orang yang berijazah/pendidikan rendah. 
3.    Sangat menunjang produktifitas dan cocok digunakan pada industri kecil sampai besar, mengingat dengan menggunakan meja ini dapat manfaat yang lebih :
a.     Efisien waktu
b.     Biaya operasional
c.     Tenaga kerja
d.     Kapasitas produksi
e.     Perawatan yang sangat ringan.
f.      Kualitas gambar  
4.    Mempunyai nilai ekonomi yang relative tinggi, mengingat meja batik ini dapat di jual kembali  dengan harga yang standar.
5.    Dapat diaplikasikan sebagai penambahan ketrampilan kepada masyarakat khususnya masyarakat Kota Pekalongan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam  teknologi proses pembuatan batik sebagai produk utama dan unggulan daerah.
6.    Meningkatkan kecintaan terhadap produk inovatif  produksi dalam negeri.    



      E. SPESIFIKASI TEKNIK MEJA BATIK
      1.   Ukuran Panjang X Lebar X Tinggi                         : 1500 X 1000 X 800 cm
      2.   Kapasitas lebar kain maximal                                : 130 cm
      3.   Kapasitas Panjang kain                                         :  Tidak terbatas
      4.   Kapasitas Boket motif                                             :  125 X 125 (standart)
      5.   Jangkauan Lengan Maximal maju/mundur        :  40 cm
      6.   Jangkauan Lengan Maximal geser                      :  125 cm

      7.   Bahan lengan                                                          :  Aluminium & PVC
8.   Frame meja                                                               :  Pipa Kotak komb. 4X4 &                                                                                         2X4Cm Pipa bulat 1,25”
      9.   Blanket                                                                      :  Oskar c.20
    10. Bantalan                                                                    : NTN bearing 10 mm,                                                                                                       6200            
      11. Alas Blanket                                                             :  Triplek 6 mm
      13. Kapasitas Maximal Tabung malam                      :  150 cc
      14. Kapasitas Panas Maximal                                      :  80 “c ( Standart )
      15. Daya pemanas                                                         :  40 Watt
      16. Baut pengikat                                                           :  M 12
      17. Jenis Konstruksi                                                      :  Ganda (Las & Murbaut)
      18.  Kabel                                                                       :  Federal                   



Dengan demikian kita semua tahu bahwa inovasi dalam hal peralatan penunjang/Teknologi dalam suatu pekerjaan itu amatlah penting mengingat efektifitas dan efisiensi itu menjadi tuntutan yang utama, selain kwalitas serta kwantitas yang juga tidak boleh diabaikan.
Dan sebagai kotanya batik maka teknologi penunjang perbatikan di kota ini haruslah lebih maju dibanding dengan kota lainnya. Peningkatan kwalitas SDM akan berjalan seiring dengan berkembangnya kondisi ekonomi khususnya bagaimana memproduksi dan pemasaran batik, maka harapan akan kemakmuran ekonomi masyarakat insyaallah akan tercapai.
 



Share this article :

+ komentar + 4 komentar

28 Januari 2014 pukul 20.27

Semoga Beranfaat bagi pengrajin Batik di Kota Pekalongan

31 Januari 2014 pukul 08.23

Amien...Doakan Sukses ...Agar Batik Pekalongan bisa dikenal seluruh Dunia

4 September 2019 pukul 22.05

tanya..hrg per unit brp ya?

24 Februari 2020 pukul 21.33

Mantap, share no hp nya. Minat mesin tersebut

Posting Komentar

Pengunjung

DogeMiner - Mine and Earn free Dogecoin
 
Support : Creating Website | Harry Soepandi | Pekalongan
Copyright © 2014. Guru Unggul Indonesia - All Rights Reserved
Created by Creating Website Published by Harry Soepandi
Proudly powered by Blogger